[img url="/" rel="SEURAMOE JEUMPA" src="http://1.bp.blogspot.com/-XWFdgGMuFPw/WS9BNw4AAJI/AAAAAAAAAPM/ybJ_43mbfCY2HgxN5ZQ01wVGB2pTz018wCK4B/s1600/10419684519072686025.gif"/]

Dua Seniman Aceh Gelar Silaturahmi Budaya ke Jakarta

Dua seniman Aceh, Dedy Kalee dan Teuku Afifuddin melangsungkan kunjungan silaturrahmi budaya dengan tokoh Aceh di Jakarta

Dua seniman Aceh, yang juga pengajar pada Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Dedy Kalee dan Teuku Afifuddin melangsungkan kunjungan silaturrahmi dengan tokoh Aceh di Jakarta, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH, yang merupakan Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Geografi Tawaran Geografi Lemhanas) di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Dua Seniman Aceh Gelar Silaturahmi Budaya ke Jakarta
Seniman Aceh Deddy Kalee (kiri) dan Teuku Afifuddin (kanan) saat bersilaturrahmi dengan Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH, di Jakarta, Selasa (6/6/2017). 

Dalam pertemuan tersebut, Mayjen Abdul Hafil Fuddin mengingatkan kepada generasi muda Aceh agar tidak melupakan nilai-nilai tradisi Aceh yang berbasis Islam. Dalam hal ini, Mayjen Hafil Fuddin mencontohkan kemajuan bangsa-bangsa seperti India, China, Jepang, dan Korea yang sejatinya karena salah satunya ditopang kekuatan tradisi mereka.

"Bangsa -bangsa itu maju, lantaran mereka bangsa yang kuat dengan tradisi dan menjadi pendorong kemajuan bangsanya. Nah, bagaimana agar seni mampu mengubah cara pandang orang Aceh untuk mencapai kemajuannya, ini yang harus terus dikembangkan. Seni budaya Aceh itu basisnya adalah Islam," ujar Mayjen Hafil Fuddin.

Menurutnya, dalam wilayah geografi, bukan hanya dimaknai sebagai wilayah semata, melainkan ada yang disebut dengan kultural geografik, mencakupi wilayah budaya.

"Di sinilah peran penting budaya itu, mendorong dan mengubah cara pandang masyarakat. Dan itu tugas Anda sebagai seniman," ujarnya.

Pertemuan silaturrahim yang merupakan bagian dari rangkaian silaturrahmi budaya kepada berbagai pihak di Jakarta itu juga menyinggung peran ISBI Aceh, apakah mampu memainkan peran mengubah karakter manusia Aceh atau tidak?

"Kembali, itu ISBI Aceh yang bisa menjawabnya," tambah Abdul Hafil yang juga dikenal sebagai tokoh pembina olahraga nasional.

Deddy Kalee dan Teuku Afifuddin mengaku mendapat banyak masukan dari pertemuan informal tersebut. "Kami generasi muda Aceh, harus terus menggali nilai nilai tradisi. Pandangan Pak Hafil makin memperkuat tekad kami menyelami nilai-nilai tradisi Aceh dan mengimplimentasikannya dalam karya-karya kreatif kami," ujar Deddy Kalee, yang dikenal sebagai perupa, pembuat dan peniup alat musik Aceh seureune kalee.

Sementara Teuku Afifuddin, selain dikenal sebagai organisatoris seni yang terampil, juga seorang penyair dan akademisi seni, menamatkan pendidikan megister seni dari ISI Padangpanjang. Keduanya, Deddy dan Afif juga diagendakan bersilatirrahim dengan seniman Aceh lainnya yang berdomisili di Jakarta.



Sumber: AcehTribunnews

Label:

Posting Komentar

MKRdezign

{facebook#https://facebook.com/} {twitter#https://twitter.com/SeuramoeJeumpa} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/104845329941163045524}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget