[img url="/" rel="SEURAMOE JEUMPA" src="http://1.bp.blogspot.com/-XWFdgGMuFPw/WS9BNw4AAJI/AAAAAAAAAPM/ybJ_43mbfCY2HgxN5ZQ01wVGB2pTz018wCK4B/s1600/10419684519072686025.gif"/]

Syeikh Abdelrahman Eldesouky Tak Sanggup Menahan Haru Saat Masuk Baiturrahman

Syeikh Abdelrahman Eldesouky, Tak Sanggup Menahan Haru Saat Masuk Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Ramadhan ini, Ia mempunyai tugas 1 bulan penuh mengimami tarawih

Saat Syeikh Abdelrahman saat memimpin shalat di Masjid utama di negeri yang dijuluki Serambi Mekkah ini, pada malam pertama Ramadhan 1438 H, atau Jumat (26/5/2017) lalu, tak sanggup menahan haru. Ini adalah pertama kalinya memasuki Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

 “Saya menangis terharu melihat antusiasme masyarakat melaksanakan shalat Tarawih di Masjid (Baiturrahman). Sampai memacetkan beberapa ruas jalan di sekitar masjid,” ungkap Syeikh asal Mesir ini.

Syeikh Abdelrahman Eldesouky
Syeikh Abdelrahman Eldesouky Tak Sanggup Menahan Haru Saat Masuk Baiturrahman

Hal itu disampaikan Syeikh Abdelrahman bernama lengkap Syeikh Abdelrahman Eldesouky Taha Radwan dalam bahasa Arab di tempat penginapannya di Hotel Grand Permata Hati, Ulee Lheue, Banda Aceh, didampingi oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh, Ustaz Fachruddin Lahmuddin SAg MPd, sekaligus bertindak sebagai penerjemah.

Syeikh kelahiran Gharbiah, Mesir, 12 Mei 1964 ini melanjutkan, suasana Tarawih di Masjid Baiturrahman malam itu benar-benar mengingatkan dirinya seperti sedang berada di Masjidil Haram, Mekkah dimana jamaah berdesak-desakan untuk shalat dan melaksanakan berbagai ibadah lainnya kepada Allah.

Bagi Syeikh Abdelrahman, ini adalah kali pertama ia menginjakkan kakinya di bumi Serambi Mekkah. Ia diundang oleh Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh dan Pemerintah Aceh untuk menjadi imam shalat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh selama sebulan penuh dalam Ramadhan tahun ini.

Syeikh Abdelrahman menuturkan, salah satu motivasi dirinya memenuhi undangan DMI Aceh adalah karena ingin melihat dan membuktikan langsung semangat keagamaan dan beribadah masyarakat Aceh. Sebab selama ini dirinya hanya mendengar Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya muslim dan memiliki semangat keagamaan yang cukup baik. “Saat saya tiba ke Aceh, ternyata informasi itu benar-benar terbukti,” ujarnya.

Direktur Lembaga Alquran Universitas Al-Azhar di Provinsi Gharbiah ini juga merasa tak keliru memilih untuk memenuhi undangan ke Aceh pada Ramadhan 1438 Hijriah tahun ini. Sebab, ia merasa penyambutan yang diterimanya luar biasa atau jauh lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Baik makanan, tempat tinggal, atau fasilitas lain yang diterimanya tak ada yang kurang sesuatu apapun.

“Jadi, saya merasa datang ke Aceh seperti masuk ke rumah keluarga sendiri. Saya tidak merasa sebagai orang asing di sini, apalagi umat muslim Aceh menurut saya sangat mencintai agamanya. Insya Allah saya bisa menyelesaikan tugas selama sebulan di Aceh,” ungkap Syeikh.

Sebenarnya, tahun ini Syeikh juga menerima undangan untuk menjadi imam Tarawih dari komunitas muslim di Australia. “Tapi, karena ingin melihat Aceh dan sudah terbiasa dengan komunitas Melayu, makanya saya lebih memilih datang ke Aceh. Sebelumnya saya juga pernah memenuhi undangan muslim di Prancis,” ungkap Syeikh yang memiliki empat anak ini.

Dikatakan, dirinya memenuhi undangan ke berbagai negara khusus pada bulan Ramadhan. Sebab, di luar bulan Ramadhan ia harus melaksanakan tugas rutin sebagai Direktur Lembaga Tahfiz Alquran Al-Azhar di Provinsi Gharbiah, Mesir.

Soal makanan yang disuguhkan kepadanya selama di Aceh, Syeikh Abdel Rahman mengatakan, makanan di Aceh tak jauh beda dengan di Malaysia. “Saya sudah sangat terbiasa dengan makanan Melayu karena sudah 12 tahun datang ke Malaysia setiap bulan Ramadhan. Jadi, makanan di Aceh tak masalah bagi saya. Yang penting, makanannya halal dan tidak berbahaya bagi kesehatan,” timpal Syeikh yang saat itu memakai busana kebesaran Universitas Al-Azhar.

Ia juga mengatakan, perhatian untuk membangun, memelihara, dan memakmurkan masjid di Aceh mungkin nomor dua di dunia setelah Arab Saudi.
Sehubungan dengan datangnya bulan Ramadhan tahun ini, ia mengajak seluruh umat Islam untuk bersyukur kepada Allah SWT karena sudah dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan (maghfirah), dan pembebasan dari api neraka ini.

“Jadi, mari kita manfaatkan kelebihan-kelebihan bulan suci ini. Gunakan bulan latihan menahan hawa nafsu ini untuk mencapai derajat takwa yang permanen agar sepanjang hayat kita tetap taat dan ikut perintah Allah SWT. Mudah-mudahan semua amalan yang kita kerjakan selama Ramadhan, dapat terus berlanjut di luar bulan Ramadhan,” pesan Syeikh.

Label:

Posting Komentar

MKRdezign

{facebook#https://facebook.com/} {twitter#https://twitter.com/SeuramoeJeumpa} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/104845329941163045524}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget